Thursday, October 4, 2018

Dekrenasda Kutai Barat Dorong Kerajinan Tenun ke Internasional

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutai Barat menggerakkan sentral kerajinan usaha kecil menengah (UKM) dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, seperti tenun Doyo serta sulam Tumpar sampai dapat dipasarkan ke luar negeri.

Ketua Dekranasda Kutai Barat Yayuk Seri Rahayu menyampaikan kekuatan pariwisata ataupun sentra ekonomi kerakyatan di Kabupaten Kutai Barat lumayan besar. Akan tetapi belum juga di kembangkan serta cuma diketahui oleh market share dari dalam negeri saja.

Baca juga: Biaya Kuliah UNHAS - Biaya UKT UNHAS

"Karena itu kami berupaya mengenalkan tenun Doyo serta sulam Tumpar yang adalah kearifan lokal dari Kutai Barat," kata Yayuk pada beberapa media di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Dekranasda Kutai Barat bekerja bersama dengan entrepreneur batubara Lia Candrasari mengadakan acara pagelaran seni serta budaya yang bertopik "The Beauty of West Kutai" di Hotel Indonesia Kempinski. Acara ini mempunyai tujuan untuk mengusung warisan budaya serta meningkatkan karya perajin lokal.

"Saya mengharap perajin lokal dapat didorong, kami memiliki misi mengenalkan tenun Doyo serta sulam Tumpar sampai ke mancanegara," tuturnya.

Pada acara pergelaran budaya serta seni itu juga ikut diselenggarakan pemaran baju karya desainer Billy Tjong yang memakai tenun Doyo serta sulam Tumpar. Semua baju yang dipamerkan itu dapat juga dibeli langsung lewat situs berbelanja online Madeind.

Baca juga: Biaya Kuliah UNILA - Biaya UKT UNILA

Selain itu, Bupati Kutai Barat Fransiskus Xaverius Yapan memberikan pergelaran acara seni serta budaya ini adalah usaha pemerintah daerah (pemda) untuk menggerakkan ekonomi kreatif terutamanya di lokasi Kutai Barat. Dia juga mengharap dengan terselenggaranya acara ini akan menggerakkan terciptanya gerakan perekonomian kerakyatan.

"Saya mengaharapkan acara ini dapat mengenalkan kekuatan ekonomi ataupun wisata di Kutai Barat, hingga menggerakkan ekonomi daerah serta tingkatkan daya beli penduduk," katanya.

No comments:

Post a Comment