Klaim kemenangan yang dikerjakan dua pasangan calon presiden dengan mengacu hasil quick count membuat kredibilitas instansi survey dipertaruhkan.
Baca juga: Akreditasi Prodi UNPAD
Pengamat Politik Kampus Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilainya, lihat hasil sesaat pemilu ini, kredibilitas masing -masing instansi survey tengah dipertaruhkan.
"Rekam jejaknya seperti apakah sich. Pengetahuan statistiknya, margin error-nya sesuai dengan tidak, saat ini kan minimum 750-800 ribu TPS," tuturnya pada wartawan, Kamis (10/7/2014).
Dengan hasil quick count yang beda - beda tipis, sangat valid di atas dua % margin error-nya. Jika hanya 0 koma demikian % sulit mengambil rangkuman.
Cecep memohon supaya semua pihak dapat menilainya instansi survey berdasarkaan rekam jejaknya.
"Hasil dari rekam jejak, manakah yang lebih terpercaya. Memang dapat saja declare kemenangan masing - masing tim, lebih baik tahan diri dahulu," tuturnya.
Baca juga: Akreditasi Prodi UPI
"Ini telah jumawa duluan tempo hari kan (calon presiden) nomer 2. Pada akhirnya (calon presiden) nomer 1 membuat pernyataan juga. Tidak dilarang sich tapi kan telah membuat pernyataan berdasar pada hasil quick count. Seharusnya dapat lebih tepo seliro," papar Cecep.
No comments:
Post a Comment