Monday, April 22, 2019

KPU: Tak Mungkin Bisa Melakukan Kecurangan

Komisi Penentuan Umum (KPU) menyatakan menjunjung tinggi keyakinan penduduk. Karena itu, KPU menyertakan penduduk untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pemilu.

Baca juga : Jurusan di UNMUS

Hal tersebut dikatakan Komisioner KPU Viryan Aziz menanggapi tuduhan beberapa pihak yang menyebutkan lembaganya melakukan perbuatan manipulasi.

Menurut Viryan, pemilu sudah menyertakan beberapa petugas grup penyelenggara pengambilan suara (KPPS) yang diambil dari beberapa grup yang berlainan.

"Lho bagaimana curang, deretan di KPPS itu ada 810 ribu. Mustahil dapat lakukan manipulasi dengan sistematis oleh KPU, tidak mungkin," kata Viryan, di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Viryan mengaku sudah sempat salah lakukan input data scan C1 yang lalu dikritisi beberapa pihak.

Menurutnya, bila penyelenggara dibawah ingin lakukan curang jadi hal itu dapat dirubah sebelum data dimasukan atau di-input ke KPU.

Kata Viryan, sebab ada kesalahan jadi pihaknya minta di-input lagi. "Itu kan contoh, jangan pernah salah, malah kesalahan itu didapati sebab KPU transparan. Itu tidak gampang memonitor 810 ribu hasil pemilu di TPS. Triknya KPU buka diri, KPU mempersilakan publik mengkritik karena itu kita membuka service buat call center," katanya.

Baca juga : Jurusan di UNCEN

Awal mulanya, tuduhan manipulasi yang dialamatkan ke KPU dikatakan beberapa penduduk, termasuk juga beberapa warganet di sosial media. Tuduhan makin kencang menyusul terdapatnya penemuan beberapa kekeliruan dalam data pengambilan suara KPU.

Bahkan juga, tindakan massa memperingatkan KPU supaya tidak curang berlangsung. Beberapa puluh golongan ibu-ibu yang terhimpun dalam Emak-emak Seknas Prabowo-Sandi mengadakan tindakan di muka Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu 21 April 2019. Mereka berorasi minta supaya KPU tidak lakukan manipulasi.

No comments:

Post a Comment