Sunday, March 3, 2019

Para Petani Rumput Laut di Tarakan Curhat ke Sandiaga Uno

Beberapa petani rumput laut di Pantai Amal, Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menyalahkan harga jual komoditi rumput laut waktu berbicara dengan cawapres nomer urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno pada Jumat (4/1/2018).

Salah seseorang petani Sukirman menyebutkan jika harga rumput laut jarang sekali menguntungkan petani dari sana. "Naik tertinggi dua ratus rupiah Pak, tetapi jika turun sampai seribu rupiah. Belum juga alat-alat untuk budidaya rumput laut, seperti tali. Jadi harga produksi di harga jual terkadang begitu tidak masuk," keluhnya pada Sandi.

Baca juga : Akreditasi Prodi UNESA

Menurut Sukirman, hal-hal lain yang membuat beberapa petani budidaya rumput laut berjalan dalam tempat ialah belumlah terdapatnya industri pemrosesan untuk bahan baku yang dapat jadi produk turunan.

"Seperti kosmetik, pangan, tisu, saus, serta tekstil ini. Petani Rumput laut Pantai Amal, cuma jual bahan mentah ke Surabaya atau Makasar, untuk di proses," tuturnya.

Sandi juga menyikapi hal itu, tuturnya bila penduduk pilih Prabowo-Sandi untuk pimpin Indonesia, dianya serta Prabowo pastikan akan konsentrasi pada ekonomi rakyat. "Sebab 99 % jumlahnya usaha penduduk Indonesia, ialah entrepreneur kecil serta menengah, termasuk juga aktor budidaya rumput laut ini," jelas Sandi.

Sandi janji akan bangun industri pemrosesan rumput laut. Hingga petani seperti Sukirman bisa memperoleh nilai plus. Produksi rumput lautnya dapat diserap industri, pasti di harga yang sama dengan produksi serta harga jual, hingga dapat mensejahterakan pekerja rumput laut.

"Kami akan memberi pendampingan, pemasaran dan pendanaan untuk beberapa petani hingga miliki daya saing, tidak cuma panen, menjemur lantas di jual, tanpa nilai lebih," kata Sandi.

Baca juga : Akreditasi Prodi UB

Diluar itu, salah seseorang masyarakat yaitu bu Euis pun menyalahkan permasalahan distribusi serta angkutan. Wanita asal Garut yang tinggal di Tarakan semenjak tahun 1979 ini, menyalahkan angkutan komoditas rumput laut yang telah diolahnya jadi sabun serta kosmetik.

"Loh bukannya telah dijanjikan tol laut. Kan janjinya ingin dibikinkan Tol Laut. Telah ada belumlah tol laut?”, bertanya Sandi. "Belumlah," teriak beberapa petani serta pebisnis rumput laut itu.

"Janji itu mesti di mewujudkan. In Shaa Allah kami janji akan ada dengan beberapa petani, nelayan serta semua penduduk Indonesia, untuk menggerakkan ekonomi rakyat," ujarnya.

No comments:

Post a Comment