Thursday, August 23, 2018

Kalbe Resmikan Laboratorium Kultur Jaringan di Ubaya

Kalbe Farma lewat anak perusahaannya PT Bintang Toedjoe di hari Selasa, 18 Juli 2018 lantas resmikan laboratorium kultur jaringan (tissue culture) yang berada di Fakultas Teknobiologi Kampus Surabaya.

Peresmian laboratorium dikerjakan oleh Direktur Peningkatan Tehnologi Industri Kementerian Penelitian Tehnologi serta Pendidikan Tinggi, Dr Eng Hotmatua Daulay dengan didampingi oleh Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius serta Rektor Kampus Surabaya Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT., Ph.D.

Baca juga: Biaya Kuliah UNMUL - Pendaftaran UNMUL

Laboratorium kultur jaringan ini adalah kerja sama pada Kalbe dengan Kampus Surabaya (Ubaya) serta Han Bang Bio, Korea dalam peningkatan bibit tanaman herbal ciri khas Indonesia seperti jahe merah serta ginseng.

“Peresmian laboratorium kultur jaringan ini adalah bentuk prinsip Kalbe dalam mendukungterciptanya industri farmasi yang terintegrasi, terutamanya dalam soal kemandirian bahan baku produk sertainovasi untuk memberikan nilai lebih buat produk yang dibuat,” tutur Vidjongtius, Presiden Direktur PTKalbe Farma Tbk.

“Kami mengharap laboratorium ini bisa jadi Pusat Riset Kultur Jaringan diIndonesia yang bisa membuahkan produk berkualitas yang bisa di nikmati oleh penduduk Indonesia,” lanjut Vidjongtius.

Keseluruhan investasi laboratorium pada step awal sampai Rp 6 Miliar yang dipakai untuk bangun sarana laboratorium serta alat pendukuing yang lain, lalu PT Bintang Toedjoe juga membagikan Rp 200 milyar untuk investasi produksi in vitro serta benih ex vitro s/d tahun 2022.

Investasi yang dikerjakan dengan mandiri ini mempunyai tujuan untuk mensupport beberapa program pemerintah yakni sinergis mepengembangan penelitian serta tehnologi dengan menyertakan Akademisi, Usaha, serta Goverment/Pemerintahan(ABG). Yang akan datang support yang riil dari pemerintah dalam invetasi inisangat diapresiasi menjadi bentuk riil sinergisme di bagian penelitian serta tehnologi.

Diluar itu diinginkan karenanya ada laboratorium kultur jaringan ini dapat mengakomodir besarnya angka importasi bahan alam. Karena selama ini PT Bintang Toedjoe telah lakukan import ginseng sekitar 50 ton menjadi bahan baku utama produk Extra Joss. Dengan begitu peranan Laboratorium ini begitu terpenting buat PT Bintang Toedjoe untuk kurangi ketergantungan import lewat cara melakukanproduksi dengan mandiri lewat tehnik produksi in vitro. Dengan tehnologi kultur jaringan, tanaman ginseng bisa digunakan untuk membuahkan klon tanaman yang persis sama dengan induknya (berkelanjutan), percepat proses pematangan tanaman yang cukuplah berarti, dan untuk multiplikasijumlah tanaman tanpa manfaatkan biji tanaman.

Diluar itu dengan tehnik ini diinginkan membuahkan ginseng dengan kandungan bahan aktif ginsenoside yang tambah tinggi serta terstandar. PT Bintang Toedjoe juga memakai tanaman ciri khas Indonesia seperti jahe merah, tumeric, lagundi, temulawak serta sejenisnya menjadi bahan baku produk alami yang dipunyai Bintang Toedjoe diantaranya produk Bejo Masuk Angin serta Komix Herbal.

Baca juga: Biaya Kuliah POLIMDO - Pendaftaran POLIMDO

”Kami begitu mengharap karenanya ada laboratorium ini dapat membuahkan bibit unggul dengan tehnik in vitro hingga bisa didistribusikan pada beberapa petani di Indonesia. Bintang Toedjoe juga memiliki komitmen beli hasil panen dari beberapa petani itu menjadi sisi dari pekerjaan farmer community development yang berkepanjangan,” tutur Simon Jonatan, sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe.

Tidak hanya dengan Ubaya serta Hanbang Bio, PT. Bintang Toedjoe juga sudah lakukan kerja sama dengan Tubuh Pengkajian serta Aplikasi Tehnologi (BPPT) terutamanya dengan Balai Bioteknologi dalam perbanyakan bibit memakai tehnologi kultur jaringan dengan in vitro serta ex vitro pada komoditas tanaman obat jahe merah semenjak pertengahan tahun 2017.

“Kami mengharap kerja sama penelitian serta peningkatan dengan beberapa pihak ini dapat menolong beberapa petani tingkatkan produktivitas tanaman herbal asli Indonesia dan berkesempatan untuk lakukan expor ke luar negeri,” lanjut Vidjongtius.

No comments:

Post a Comment