Monday, May 7, 2018

Universitas Singapura Kembangkan Kendaraan Otonomus dengan NVIDIA

 Sekarang ini banyak instansi riset serta perusahaan lakukan pengembangan mobil otonom. Tantangannya yaitu bagaimana mobil yang bisa mengemudi sendiri (self driving) itu bisa di buat lebih aman saat berkendara di jalan.

Baca juga: Biaya Kuliah UNSIKA - Pendaftaran UNSIKA

Mobil yang bisa bergerak sendiri sudah mengetahui bagaimana langkahnya bernavigasi dengan aman di selama jalan. Tetapi, riset kampus saat ini difokuskan pada pemakaian evaluasi yang mendalam untuk memperkirakan tingkah laku benda di sekitaran kendaraan. Benda-benda ini beragam. Dari mulai tanda jalan raya ke pejalan kaki.

Karna kursus menelan saat yang lama, serta memerlukan beberapa besar daya komputasi untuk diolah, Kampus Nasional Singapura (NUS) mencari satu jalan keluar spesial yang bisa memecahkan tantangan litografi kendaraan otonomus (AV). Hal semacam ini dikerjakan dengan membuat basis komputasi mobil NVIDIA DRIVE PX 2 AI, yang menolong peneliti mengaplikasikan algoritme kunci artificial intelligence (AI) untuk kendaraaan otonomus.

“Dengan self-driving car, satu diantara hal yang paling sulit dapat diperkirakan yaitu bagaimana kendaraan juga akan berperilaku serta memperkirakan seperti manusia. Dengan NVIDIA DRIVE PX 2 kita tidaklah perlu temukan kembali roda ; kita bisa membuat diatas yang paling baik dari apa yang telah ada, serta pada gilirannya memberi kita lebih berkonsentrasi untuk membuat kekuatan baru, ” tutur Acting Director, Advanced Robotics Center and Associate Professor, Department of Mechanical Engineering, National University of Singapore, Marcelo H Ang Jr dalam info tertulisnya pada SINDOnews.

GPU NVIDIA Tesla serta basis komputasi open AI car DRIVE PX 2 memperpendek saat R&D untuk riset AV di NUS. Dua unit system NVIDIA DRIVE PX 2 serta piranti pengembangan software kit (SDK) menolong tim peneliti untuk menguji inferensi algoritma AI.

Untuk bagian kursus, multiple Pascal graphics processing units (GPU) dipakai untuk menyalakan jaringan syaraf tiruan yang dipakai untuk pengenalan objek semantik. Tehnologi ini mensupport AV uji cobatal kampus sekalian menolong partner Singapore Technologies Kinetics dalam project bus otonomus mereka.

DRIVE PX 2 dimaksimalkan untuk riset AV serta mengatasi fusi sensor dengan memakai algoritma yang kompleks, hingga mempermudah peneliti NUS untuk lebih konsentrasi buat AV lebih cerdas pada tingkat yang lebih cepat.

Baca juga: Biaya Kuliah POLBAN - Pendaftaran POLBAN

Mereka mempunyai tujuan untuk menjangkau kemampuan self-driving yang tambah baik dengan memakai evaluasi yang mendalam, yang mengikuti sinapsis otak manusia. Diluar itu, NUS tengah lakukan riset mendalam yang akurat tentang AV dengan cost /jam yang lebih rendah dengan memakai basis GPU NVIDIA Pascal serta DRIVE PX 2 untuk kursus serta inferensi dibanding dengan memakai jalan keluar komputasi berperforma tinggi yang lain.

Diluar itu, GPU NVIDIA Pascal merampungkan session kursus dengan penting lebih pendek, melindungi NUS ada di garis depan riset AV global.

No comments:

Post a Comment